Kamis, 26 Agustus 2010

WE GOT MARRIED - part 13

안녕하세요, 친구

Ketemu lagi dengan saya.... Rahmi anaknya Bumssoeulsangeun..... hahaahhaahh *plakkkk*

Akhirnya bisa ol juga di tengah-tengah kesibukan ngurus KRS buat kul *g ada yg nanya*

Nyuri2 kesempatan nih buat ol ‘n post WGM buat mates semua.... hehehehehhehe..... ok kalo begitu langsung saja dibaca...


Ide cerita: Lulu, Nden, Rahmi

Penulis: Lulu

Editor: Nden

Penyunting akhir: Rahmi





Bersamamu kini kuretas kembali langkah yang sempat terhenti



Kim bum dan so eun pun berpamitan pada kakek jung dan nenek han. Begitu pula dengan dilla. So eun sangat berterima kasih pada dilla karena telah mengajaknya kemari sehingga bisa bertemu dengan kakek jung dan nenek han.


Kim bum kemudian memberikan handphonenya pada dilla agar suatu saat nanti mereka bisa saling menghubungi. Setelah mereka berpamitan, kemudian berdatangan warga sekitar yang kini tau kalau so eun dan kim bum adalah artis. Mereka pun saling berebut minta tanda tangan dan foto bersama. Setelah kericuhan berhasil diredakan, so eun dan kim bum pun akhirnya masuk ke dalam mobil kim bum yang akhirnya ditemukan juga ada di jalan oleh ketua RT setempat *emang di korea ada RT yah? Terserah triple S ajalah.*

“byeee …. Aku pasti akan merindukan kalian.” teriak so eun pada kakek jung, nenek han, dila dan juga masyarakat yang ikut mengantarkan mereka pulang.

“jangan lupa mampirlah kemari lagi kalau kalian sudah menikah.” ujar nenek han.


So eun dan kim bum pun mengangguk dan tersenyum. Akhirnya setelah acara perpisahan selesai mereka pun melaju pulang menuju seoul.



Ji yeon masih tertidur di dalam mobil bersandar pada seungho. Begitu pula seung ho, namun kemudian suara beberapa kendaraan yang melaju membangunkan mereka dari mimpi. Seung ho mengucek-ucek matanya dan melihat sekeliling. Ia dapati ji yeon tengah tertidur pulas di pundaknya. Ia terlihat sangat letih. Seung ho pun tersenyum melihatnya dan entah mengapa ia suka ekspresi itu.


Namun beberapa saat kemudian ji yeon pun sadar dari tidurnya, ia kaget karena tidur bersandar pada seung ho dan ji yeon pun meminta maaf “maaf aku ketiduran di pundakmu. Aku sungguh tidak sengaja”.

“tak apa, lagipula sepertinya kau menikmati tidurmu.” ujar seung ho

“ah iya, hhehehe …” gumam ji yeon

“sekarang ternyata sudah pagi, bagaimana kalau kita langsung pulang saja?” ujar seung ho

“ya terserah kau saja.” jawab ji yeon .


Seung ho dan ji yeon pun akhirnya pulang, tanpa mereka sadari mereka beriringan dengan kim bum dan so eun, namun mereka tidak saling melihat.



****************************

Triple S

Dari 3 hari yang lalu rahmi telah melaksanakan kegiatan olimpiade fisika yang kebetulan diadakan di SMA SHINHWA. Dan hari ini akhirnya akan diumumkan siapa pemenangnya.

Rahmi gelisah menunggu hasil akhir. Selama ini ia sudah berusaha keras agar bisa memberikan yang terbaik bagi sekolahnya. Dan demi masa depannya untuk bisa bersekolah ke universitas yang ia inginkan. Yaitu oxford university *gak nanggung bgt yah itu impian*. (wahh jauh banget...*rahmi)


Nden dan lulu memperhatikan rahmi dari balik pintu gedung, mereka berdua terus berdoa supaya rahmi bisa memenangkan olimpiade tersebut seperti halnya nden yang berhasil menyabet piala untuk taekwondonya beberapa hari yang lalu. (horeee chukahae nden *gubrak*) Sebenarnya nden dan lulu sangat ingin ada di samping rahmi saat itu untuk sekedar menenangkan rahmi yang tengah tegang menunggu keputusan, namun mereka takut karena belakangan ini hubungan mereka memang agak jauh.


Kemudian nden dan lulu memberanikan diri untuk mendekati ke kursi rahmi. Rahmi yang melihat kedua temannya tersebut pun kaget namun masih tanpa ekspresi. Lulu dan nden pun memegang tangan rahmi yang dingin “yang tenang sobat, kamu pasti bisa.” ujar nden

“iya kamu pasti dapat yang terbaik mi.” tambah lulu

“maaf yah akhir-akhir ini aku agak jauh dari kalian. Ini semua karena aku harus melaksanakan kewajiban aku untuk memberikan yang terbaik bagi sekolah.”ujar rahmi dengan mata berkaca – kaca.

“iya kami mengerti kok, lagipula kamu berbuat seperti ini demi masa depanmu kan?” ujar nden

Rahmi pun mengangguk.


“dan juara 1 dalam olimpiade fisika tahun ini adalah … RAHMI PARK JE KYUNG..” ujar dewan juri (itu nama korea saya *rahmi.. hahahahah *g ada yg nanya)

Riuh suara tepuk tangan pun terdengar mengiringi kemenangan rahmi saat itu. Nden dan lulu pun refleks memeluk sahabatnya itu. Mereka sangat senang karena akhirnya pengorbanan mereka tidak sia-sia.


Click … click … lulu memotret dirinya beserta kedua temannya. Dilihatnya hasil foto terlihat senyum bahagia tulus dari hati. Lulu pun mendapatkan ide untuk mengajukan foto itu untuk pamerannya.



Aku tempatkan persahabatan di atas cinta karena mereka selalu mengerti arti dari setiap tetes air mataku dan saat cinta menghancurkan senyumku.

Mereka adalah anugerah terindah yang Tuhan ciptakan untukku, karena itu aku merasa beruntung karena telah terlahir ke dunia ini dan dapat mengenal mereka.

Terima kasih atas persahabatan yang indah ini, sesuatu yang lebih hangat dari mentari pagi, lebih berkilau dari cahaya bintang, dan lebih indah dari lukisan langit. (By LULU)



**************************

Akhirnya so eun dan kim bum pun tiba di rumah mereka, beberapa wartawan sudah berkumpul di sana. So eun pun turun dengan wajah ceria begitu pula dengan kim bum. Walau tidak ada persiapan apapun untuk menghadapi berbagai pertanyaan wartawan, tapi mereka cukup percaya diri.


“soeun bagaimana kabar anda sekarang ini? Benarkah anda kabur karena memiliki masalah dengan kim bum?” Tanya afla sang reporter yang selalu diikuti oleh nadya sebagai cameramen.

“aku baik-baik saja.” jawab so eun

“maaf, so eun baru saja pulang, mungkin nanti kami akan berbicara lagi.” ujar kim bum berusaha melindungi so eun.

“tunggu sebentar bum, biar aku jelaskan mengapa aku pergi.” ujar so eun


“tapi kau baru pulang so eun, kau butuh istirahat.” ujar kim bum

“tak apa.” gumam so eun. Kim bum pun mengangguk mengerti.

“sebelumnya terima kasih, karena rekan-rekan semua telah menyambut kedatangan saya hari ini, namun semua berita yang ada sekarang ini tidak lah benar. Aku bukan kabur, hanya saja aku membutuhkan ketenangan. Aku terlalu sibuk dengan semua pekerjaanku sehingga aku sangat stress, untuk itu aku sangat membutuhkan waktu agar aku bisa merilekskan pikiranku.” tukas so eun “sekian klarifikasi yang bisa aku sampaikan. Aku harap kalian mengerti.” tambah so eun.


Kim bum kemudian melindungi kepala so eun dari kamera-kamera wartawan yang terus mengerubuti mereka. Manajer hwang dan manajer park pun ikut menghalangi para wartawan yang tengah mencari berita tentang so eun.


Kring … kring …dering handphone so eun pun terdengar, segera so eun mengangkatnya. “seung ho?” batin so eun.

“yoboseyo …” sapa soeun

“yoboseyo … so eun aku seung ho, bagaimana kabarmu?” Tanya seung ho

“ah aku baik-baik saja.” jawab so eun

“sekarang kau ada di mana?” Tanya seung ho lagi

“sekarang aku ada di rumah bersama dengan kim bum dan manajer hwang juga manajer park. Memangnya ada apa?” tukas so eun

“kim bum?” gumam seung ho

“ya, kenapa?” Tanya so eun lagi

“ah tidak, so eun apakah besok kau ada waktu untuk bertemu denganku?” Tanya seung ho

“aku tidak tau, tapi akan aku usahakan.” jawab so eun

“baiklah kalau kau bisa, datanglah ke cafe apgujeong pukul 07 malam.” tukas seung ho

“de … baiklah.” jawab so eun


Setelah berbincang-bincang lama akhirnya so eun pun memutuskan hubungan teleponnya dengan seung ho dan kembali berkumpul bersama kim bum, manajer hwang, dan manajer park mereka berbagi cerita tentang suasana desa di sana.



Sore harinya so eun pergi bergegas untuk menemui ji yeon di rumahnya, karena ia sangat rindu sekali pada sahabatnya yang satu ini. So eun sengaja tidak memberitahu ji yeon terlebih dahulu kalau ia akan datang ke rumahnya.


So eun tiba di rumah ji yeon, dan disambut oleh ibu ji yeon. “ah … so eun bagaimana kabarmu?” Tanya ibu ji yeon

“aku baik-baik saja, bagaimana dengan ahjumma?” Tanya so eun

“seperti yang kau lihat, aku baik saja.” jawab ibu ji yeon


“ahjumma, ji yeon nya ada?” Tanya soeun.

“oh dia sedang pergi sebentar ke depan ke supermarket. Kau tunggu saja di kamarnya.” ujar ibu ji yeon.

“kalau begitu aku ke kamar ji yeon dulu yah .” jawab so eun.


So eun pun melangkah menaiki tangga menuju kamar ji yeon. Dibukanya pintu kamarnya, nuansa warna kuning pun mulai terasa. Semua yang ada di kamar ji yeon berwarna kuning kecuali satu. Laptop ji yeon. Karena itu laptopnya bernama si putih. Mengapa putih? Karena laptop tersebut merupakan pemberian so eun, so eun memberikan laptop tersebut sebagai kado ultah ji yeon, karena dengan laptop ji yeon bisa menulis diary dan semua yang terjadi padanya kalau so eun tak ada disampingnya. (enaknya dikasih kado laptop... mau donk..*sambil nadahin tangan ke so eun. *rahmi)


So eun pun menutup pintunya, ia melihat ke sekeliling. Rasanya sudah lama sekali ia tidak datang kemari. Ke tempat yang dulu biasa dia datangi hampir setiap hari. Dilihatnya laptop milik ji yeon terbuka, so eun pun menghampirinya karena penasaran. Namun di atas tuts nya so eun menemukan sebuah foto. Foto seseorang yang ia kenal. Yoo seung ho.


So eun merasa penasaran mengapa ada foto seung ho di kamar ji yeon. Tanpa sengaja so eun pun melihat layar laptopnya. Ada sebuah file bertuliskan nama seung ho di sana. Dibacanya lembar per lembar, dan akhirnya so eun pun sampai pada satu kesimpulan bahwa ji yeon ternyata menyukai seung ho selama ini. Bahkan jauh sebelum so eun mengenal seung ho.


So eun pun memilih untuk segera pulang. Namun pada saat ia tiba di depan rumah, ji yeon telah ada. “so eun, kau pulang…” teriak ji yeon dan refleks memeluk so eun.

“ah ji yeon, kau ke mana saja?” ujar so eun berusaha bersikap sewajarnya walau dalam hatinya berkecamuk perasaan merasa bersalah.

“ah aku beli beberapa cemilan ke supermarket. Ayo kita masuk.” ajak ji yeon

“ah tidak usah, aku harus segera kembali. Barusan manajer hwang menelponku katanya aku harus segera ke sana.” tukas so eun berbohong.


“ahh … begitu yah, padahal aku kangen sekali padamu so eun. Tapi kau cepat sekali pulang.” keluh ji yeon sambil cemberut.

“iya, mianhae. Tapi aku janji aku akan kembali lagi nanti. Aku pergi dulu yah. Oh iya sampaikan salam pada ibumu, maaf aku tidak pamit dulu.” ujar so eun

“ya baiklah. Bye so eun.” ujar ji yeon sembari melambaikan tangannya pada so eun.


So eun pun membalas lambaian tangan ji yeon dan tersenyum. Tak lama kemudian ia sudah mengendarai mobilnya melaju melintasi jalanan seoul.


Perasaan so eun kini campur aduk, mengapa ia baru tahu perasaan sahabatnya sekarang. Mengapa ia tidak peka dengan perasaan ji yeon selama ini? So eun pun terus berusaha mengingat-ingat hal-hal saat so eun bersama seung ho dulu. Memang selalu ada ji yeon di sana, dan tatapan ji yeon … tatapannya berbeda pada seung ho. Tatapan yang terasa teduh dan nyaman. Tanpa terasa air mata so eun pun menetes. Ia merasa harus melakukan sesuatu untuk ji yeon. Tapi ia tidak tau apa.



*******************************

Esoknya ..

Sesuai dengan janjinya pada seung ho, so eun pun datang ke cafe apgujeong tepat pukul 7. Terlihat seung ho sudah duduk manis di sana. So eun pun dengan langkah pasti mendekati seung ho.


“seung ho.” gumam so eun

Seung ho pun menoleh kearah so eun. “kau sudah datang. Ternyata kau tepat waktu.” ujar seung ho. Ia pun menggeser kursi untuk so eun. So eun pun duduk di kursi yang telah seung ho sediakan.


Beberapa saat suasana tampak hening. Seung ho belum juga membuka suara, ia terlihat sangat gugup. Kemudian so eun pun memberanikan diri untuk berbicara. “ada apa kau memintaku kemari?” tanya soeun

“ah … aku … aku ingin mengatakan sesuatu. Tapi sebaiknya kita makan dulu.” ujar seung ho. So eun pun mengangguk.


Kemudian makanan pun dihidangkan, so eun dan seung ho menikmati jamuan makan malamnya. Setelah acara makan-makan selesai. Seung ho pun mulai membuka suara.

“so eun sebenarnya ada sesuatu hal yang ingin aku katakan padamu.” ujar seung ho

“apa?” gumam so eun

“sebenarnya pertanyaan yang sama saat di restoran dulu. Tepat di sini aku menanyakannya dan di sini pula aku berusaha sekali lagi untuk menanyakan hal itu lagi padamu.” ujar seung ho.

So eun pun mengerti dengan apa yang dimaksud oleh seung ho. “seung ho, maaf tapi aku rasa bukan aku yang kau butuhkan.” ujar so eun

Seung ho menatap so eun kaget, “mengapa seperti itu? Bukankah kau sudah memaafkanku dan melupakan kejadian yang dulu?” ujar seung ho

“ya memang benar seperti itu, tapi menurutku ada satu hal yang harus kau tau, sesuatu yang kuharap bisa membuka matamu selama ini.” ujar so eun.


Seung ho pun heran mendengarnya ia sungguh tidak mengerti dengan apa yang so eun katakan.

“apakah memang benar kau masih mencintaiku?” Tanya soeun

“maksudmu?” Tanya seung ho balik

“hmm … coba tanyakan lagi pada hatimu, apakah memang benar aku adalah orang yang selama ini kau butuhkan? Atau aku sudah terganti dengan seseorang yang lain?” Tanya so eun berusaha menyelidik.

Seung ho terlihat bingung menjawabnya, ditanya seperti itu ia pun berpikir ulang, apakah memang benar yang ia cintai kini adalah masih so eun, ataukah telah berganti.

“mungkin aku tidak memiliki hak untuk mengatakan ini, tapi aku rasa jika bukan aku,maka kebenaran ini tidak akan terbuka.” ujar so eun “ji yeon menyukaimu.” tambah so eun

Seung ho terlihat kaget mendengarnya. “apa ??? ji yeon … ji yeon menyukaiku?” Tanya ulang seung ho


So eun pun mengangguk “bahkan dari sebelum kau mengenalku. Bukankah kau dan ji yeon pernah bekerja bersama sebelum kau mengenalku? Dan bukankah aku mengenalmu lewat ji yeon?” gumam so eun


Seung ho pun mengangguk, “ya tapi … kalau dia menyukaiku mengapa selama ini dia tidak mengatakannya dan bahkan dia yang selama ini membantuku untuk lebih dekat denganmu.” ujar seung ho.

“itulah ji yeon, dia tidak pernah mau memaksakan kehendaknya pada siapa pun. Dia hanya ingin semua orang di sekitarnya bahagia.” tukas so eun. “cobalah tanyakan sekali lagi pada hatimu. Apakah memang benar kau menyukaiku ataukah ji yeon?” Tanya so eun.


Seung ho pun diam dia berusaha berpikir. Namun kemudian so eun pun pergi meninggalkannya. “lakukanlah apa yang hatimu katakan, jangan sampai terlambat.” ujar so eun dan kemudian pergi.


So eun pun pergi dijemput oleh kim bum. So eun masuk ke dalam mobil dan tersenyum “aku harap aku tidak salah ambil keputusan.” ujar so eun seraya mengenakan sabuk pengamannya.


“kalau kau yakin itu adalah yang terbaik, aku yakin kalau itu adalah benar.” ujar kim bum.

Mereka pun akhirnya pergi pulang ke rumah.



Seung ho masih diam di kursinya tak bergerak. Ia mulai mencerna semua yang terjadi. Ditatapnya kalung malaikat yang ingin ia berikan pada so eun. Ia pun mengingat kembali saat seung ho membeli kalung tersebut bersama jiyeon, kemudian saat seung ho menangis, dan semua kenangannya bersama ji yeon.


Kini ia menyadari bahwa ji yeon sangat tulus menyayanginya. Ji yeon selalu ada untuk seung ho. Ia pun kini mulai menyadari bahwa perasaan itu mulai ada untuk ji yeon. Mungkin entah sejak kapan perasaan itu ada, tapi baru kini ia menyadarinya.


Seung ho pun akhirnya mengambil suatu inisiatif yang dia rasa perlu untuk dia lakukan. Seung ho pun berlari menuju parkiran dan mengemudikan mobilnya secepatnya.


Namun malang bagi seung ho, terjadi kecelakaan di sekitar jalan yang dilalui seung ho sehingga ia terjebak macet. “sial … padahal sedikit lagi.” batin seung ho.


Seung ho mulai kebingungan mencari jalan keluar, terlebih saat ini hujan sangat deras. Namun kemudian seung ho nekad keluar ia berlari menerobos hujan. Seung ho terus berlari sekuat yang dia bisa meninggalkan mobilnya.


Akhirnya ia sampai di depan sebuah rumah. Rumah ji yeon. Seung ho memanggil-manggil nama ji yeon. Ji yeon pun melihat ke arah jendela kamarnya. Didapatinya seungho tengah kehujanan di depan rumahnya dan memanggil-manggilnya. Dengan cepat ji yeon mengambil payung di lemarinya, ia berlari keluar menuju seung ho. Ji yeon pun membuka gerbang rumahnya dan memayungi seung ho.


Tiba-tiba seung ho memeluknya, ji yeon sangat kaget dengan perlakuan seung ho. “ada apa? Kenapa kau seperti ini?” Tanya ji yeon.

“Mianhae... jeongmal mianhae …” gumam seung ho yang masih memeluk ji yeon malah lebih erat.

Ji yeon membiarkan seung ho terus memeluknya. Untuk beberapa saat seung ho pun melepaskan pelukannya “ji yeon sekarang aku sadar. Ternyata malaikat yang aku inginkan selama ini adalah kau.” ujar seung ho tegas.

Ji yeon bingung dengan apa yang dikatakan seung ho, “apa maksudmu?” ujar ji yeon.


Seung ho pun mencium lembut bibir ji yeon. Ji yeon kaget, tanpa terasa payung yang dia pegang sedari tadi terjatuh sehingga mereka berciuman di tengah derasnya hujan.

“apakah kau mengerti sekarang? maukah kau menjadi kekasihku?” Tanya seung ho

Ji yeon pun menangis, ia tidak tau lagi apa yang harus dia lakukan, sebenarnya ia bahagia tapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. “bagaimana dengan so eun? Bukankah selama ini yang kau cintai adalah so eun?” Tanya ji yeon.


“aku keliru. Aku keliru selama ini. Awalnya memang aku mencintai so eun. Tapi ternyata saat-saat bersamamu lebih aku nikmati dan lebih berkesan bagiku, sehingga entah sejak kapan aku mulai menyukaimu.” ujar seung ho.


Ji yeon pun tersenyum, ia pun mengangguk. Seung ho meraih sesuatu di dalam sakunya. Sebuah kalung malaikat kecil itu ia pakaikan di leher ji yeon. “sejak awal malaikat kecil ini memang dibuat untuk menjagamu untukku.” ujar seung ho.


Mereka pun berpelukan di tengah derasnya hujan. Menikmati kebahagiaan yang kini telah mereka dapatkan.



TO BE CONTINUED



Sekian dulu ceritanya... kelanjutannya akan dipost oleh si nenden istrinya kyuhyun....

Jangan lupa ya,,, setelah baca, tinggalkan komen kalian... buat pemberi semangat....

감사합니 sebelumnya........



Nb: apabila di antara kalian ada yg gak suka dengan kemunculan rahmi, nden, n lulu di WGM ini yg mungkin porsinya terlalu banyak daripada maincastnya, kami mohon maaf..... untuk 3 part terakhir2 ini udah g banyak2 lagi kok... tenang saja... dan karena susah buat masukkin lagunya, jadi aku kasih lirik lagunya aja yaa....



Hana, teul, set, ddo hana, teul, set

Michigetda byeolteura


Amuri chyeodabwado niga boijil anha, oh baby

Du nune gadeuk goin nunmul ddaemune ta neo ddaemune

Beonjyeojin keulja wiro bichin uneun nae eogul, oh baby

Ddo ulji marago nal dajimhaebwado ddoureo


Na eoddeokhae, molla eoddeokhae, eoddeokhae

Na ireohke, molla michige ireohke

Ta neo ddaeme, jeongmal neo ddaeme

Na amugeotdo hal su objanha, nan neol


Byeol, byeol, byeol, byeolmankeum saranghae

Watdeongeoya neoreul chaja jeo meolliseo, neon shining star

Byeol, byeol, byeol, byeolmareul tahaewado pyohyeoni andwae jeongmal

Neomuna taptaphae ije han eoddeokhae haeya, hana


Hana teul set eobwado ggeutchi boijil anha, oh baby

Gaseume kadeuk damgin chueok ddaemune ddo ni saenggake

Mot tahan yegil ggeonae honjatmalppun irado, oh baby

Neol torryeodallago nal bonaedallago ni gyeote


Ggok buteokhae, jebal ireohke butakhae

Ggok haneure, naui kidoreul haneure

Nalwirohae, nareul wirohae

Jundaneun neon eodie itni jebal


Byeol, byeol, byeol, byeolteura marhaebwa

Ggeutnangeoni keurreongeoni taetaphaebwa utjiman malgo

Byeol, byeol, byeol, byeolteura butakhae

Tan hambeonmanirado nal nae sarang ni gyeote naragal su itge haejwo


Star, star, star, ooh baby

Star, star, star, oh....


Byeol, byeol, byeol, byeolmankeum saranghae

Watdeongeoya neoreul chaja jeo meolliseo, neon shining star

Byeol, byeol, byeol, byeolmareul tahaewado pyohyeoni andwae jeongmal

Neomuna taptaphae ije han eoddeokhae haeya, hana

(snsd – star star star)



4 komentar:

Anonim mengatakan...

Aρрreciating the time аnd energy you put into your blоg аnd detаiled infοгmatіon yοu рreѕent.
It's awesome to come across a blog every once in a while that isn't
the same unωanted rеhashеԁ informatіon.
Ехсellent read! I've bookmarked your site and I'm addіng youг RSS fеeds
to my Goоgle aсcount.

Here is mу blog post payday loans no credit check

Anonim mengatakan...

І ѕerіously loνe your site.. Excеllent colors & themе.
Did you develoρ thiѕ amazing sіte yourself?
Pleasе rеply back as I'm wanting to create my own personal site and would love to know where you got this from or just what the theme is named. Appreciate it!

My homepage; payday loans

Anonim mengatakan...

It's very effortless to find out any matter on net as compared to books, as I found this post at this web page.

Here is my web page ... payday loans

Anonim mengatakan...

Hі, i think that i saw yоu visited mу ωеbѕіte
thus i came tо “rеturn the favor”.
I аm attеmpting to find thіngѕ to improve my
site!I suppοse its ok to use a few of уour ideas!
!

Here iѕ my homеpage: Payday Loans

Posting Komentar