Kamis, 12 Agustus 2010

WE GOT MARRIED : PART 10

Annyeong haseyo...... bertemu lagi dengan saya, anaknya bumsso.... *ditampar mates* hahahha

Kali ini mari kita lanjutkan cerita we got married ini... let’s check this out....

Ide cerita: Lulu, Nden, Rahmi

Penulis: Lulu

Editor: Nden

Penyunting Akhir: Rahmi

Casts: Bumsso, Lulu, Nden, Rahmi, mates, etc.

Kabut di hati tlah kau singkap berganti mentari dengan cahaya lebih hangat memberi harapan kehidupan baru, semoga sinar itu kan menjadi pemberi semangat untukku agar kubisa melompat lebih tinggi.

Acara Baeksang award pun telah dimulai, beberapa artis telah menerima penghargaan atas dedikasinya atas perfilman korea, kini saatnya penghargaan nominasi aktris wanita terbaik yang so eun masuk ke dalam nominasinya.

Pembaca nominasi pun mulai mengumumkan pemenangnya “dan pemenangnya adalah ……….. KIM SO EUN imnida, chuka imnida ….” Riuh tepuk tangan penonton pun mengiringi so eun untuk maju ke depan menerima awardnya.


So eun berjalan dengan wajah berseri dan penuh haru, ia bersalaman dengan rekan-rekan di sebelahnya. Namun tidak dengan kim bum, ia tidak tahu kim bum ada di mana, so eun celingak celinguk mencari sosok kim bum tapi tak juga ia temukan. Akhirnya ia pun melangkah maju ke depan.


Dengan wajah haru so eun menerima awardnya dan memulai speech kemenangannya “Thanks God karena engkau aku berada di sini, terima kasih kepada ayah dan ibu yang telah mendukungku dalam segala hal apapun yang aku lakukan, memberikanku kepercayaan bahwa aku bisa melaksanakan keputusanku dengan sebaik-baiknya, terima kasih kepada teman-temanku di PH, kampus dan di mana-mana yang mengenalku, orang-orang yang kusayangi dan menyayangiku, juga untuk para penggemarku yang membuat aku terus bersemangat untuk membuat karya-karya yang lebih baik lagi sehingga aku bisa berusaha maksimal. Yang terakhir kepada rekanku di we got married kim sang bum yang telah banyak membantuku, aku benar-benar tidak menyangka akan memenangkan award ini, karena aku bersaing dengan beberapa nominasi yang memang telah cukup lama di dunia entertainment korea seperti Unnie Ha Ji won, song hye kyo, dll, ini semua benar-benar suatu pengalaman yang sangat mengesankan dan akan kupastikan karena kepercayaan anda terhadap saya sehingga saya bisa memenangkan award ini saya akan lebih bekerja keras untuk bisa membuat karya-karya yang lebih bermutu. 감사합니다.” tukas so eun panjang lebar disertai linangan air mata bahagia.

So eun pun turun ke belakang panggung dan disalami oleh beberapa artis lain yang juga berada di sana.

Untuk beberapa saat panggung terlihat gelap namun seberkas cahaya pun menerangi seseorang di tengah panggung yang sedang memegang gitar dengan mike berdiri di depannya. Tatapannya tajam, melihat sekeliling dan berhenti tepat di arah so eun yang tengah duduk di sana.

So eun berdegup kencang dilihat seperti itu oleh kim bum, ia pun memegang dadanya “mengapa aku jadi seperti ini?” batin so eun.


Kim bum pun tersenyum “sebuah lagu yang tercipta dari hati untuk seseorang yang mendiami hatiku. Kim so eun …. Im falling in love with you” ujar kim bum disertai senyum mautnya.

Tentu saja hal itu membuat para penonton tercengang dan terpesona, apalagi triple S yang semakin melting dibuatnya sehingga tidak dielakkan lagi kerusuhan terjadi di rumah nden.

“kyaaaaaaaa ……. Tak kuasa saya.” ujar lulu dengan logat Malaysia

“jleb …. Menusuk jantungku.” ujar rahmi sembari memperagakan belati masuk ke jantungnya dan terkapar kejang-kejang.

“terima kasih karena kamu telah menciptakan lagu buat saya.” ujar nden dengan PD nya, tentu saja membuat rahmi dan lulu menatapnya sinis. “wah ngajak ribut nih …” ujar lulu dan memukulkan bantal ke badan nden.

Perang-perangan bantal pun terjadi sehingga terjadi kerusuhan, eomma dierenz pun terbangun lagi “weleh-weleh ini bukan cuma minta dimasukkin sumur tapi minta dihanyutkan nih ….” dengan wajah kesalnya.

***************************


From the very first day that our paths crossed
It seemed our lives were deeply entwined

I will never forget how I met you
Or how you slowly stole away my heart Ummm…

Even though back then we were enemies
You just seemed to stand out from the crowd

Your strength and your heart and just who you are
I can no longer deny I’m in love

You may not have believed
Just how deeply that I care for you

Even now, you still do not know my heart
How can I explain how I feel? Ohhh…

Baby, don’t be the first one to let go
We can make it through if we just be strong

You know I can never ever get over you
I’m all alone just crying for you

You know my heart is missing for you
Baby! I love you! I’m waiting for you!


Di pertengahan lagu kim bum pun menuruni anak tangga dan berjalan terus menuju so eun sembari menyanyikan lagu tersebut. So Eun terlihat tertawa malu sambil menutup mukanya dengan tangan karena dia tidak menyangka Kim Bum akan menyanyikan lagu untuknya. Kim Bum kemudian menarik tangan so eun dan membawanya ke atas panggung. Sorak sorai penonton pun kembali terdengar.

I know we had to face so much pain
Being with me seemed to be so hard

I’m sorry that my pride got in the way
You know you were the one who changed my life

Why don’t you understand
I’d give up the world just for you?

Even if it’d cost me my everything
I will hold on to what we had Ohhh…

Baby, please forgive this fool that you love
I just wanted to protect you from harm

My heart stopped beating for speaking those hurtful words
I’m all alone just crying for you

You know my heart is missing for you
Baby! I love you! I’m waiting for you!

Bye bye, never say good-bye
Remember how much we were in love

I need you; I want to say how much I want you
Baby, please give me one more chance

Kim bum menyanyikan lagu tersebut dengan penuh penghayatan membuat so eun ingin meleleh dibuatnya. Diakhir bait kim bum menatap dalam mata so eun dan mengecup kening so eun. (kyaaaaaaaaaa so sweet *rahmi, mau donk *gubrak) seberkas cahaya yang menyinari mereka pun perlahan redup. So eun dan kim bum pun turun ke belakang panggung.

*******************************

Esoknya .. kali ini di tempat antah berantah di SMA Shinhwa

“Rahmi kamu adalah anak yang sangat dibanggakan di sekolah ini, karena kamu adalah salah satu anak yang berprestasi dan mengharumkan nama sekolah kita, tapi mengapa kamu bisa-bisanya datang terlambat dan yang lebih parah kamu belum juga menyerahkan materi kamu untuk olimpiade fisika bulan depan.” ujar bu silva menegur rahmi yang datang kesiangan bersama nden dan lulu. Namun nden dan lulu sudah disuruh kembali ke kelas, tinggal rahmi yang ditahan untuk diceramahi oleh bu silva.

“maaf bu, tapi saya bisa jelaskan kenapa bisa terlambat.” ujar rahmi berusaha membela dirinya.

“tidak usah dijelaskan, saya sudah tau dari so hee kalau kamu kebanyakan main bersama nden dan lulu sehingga kamu lalai dalam mengerjakan kewajiban kamu,” tukas ibu silva

“tapi bu, mereka juga membantu saya untuk mengerjakannya, hanya saja saya belum menemukan sesuatu yang pas untuk materi saya.” ujar rahmi

“saya tidak mau tau, pokoknya saya tidak mau melihat kamu banyak keluyuran lagi, kalau bisa sekarang kamu fokus saja pada olimpiade dan tahan dulu untuk bermain bersama nden dan lulu. Lagipula mereka kan juga seharusnya fokus pada kegiatan masing-masing,” tukas ibu silva.

Rahmi hanya mengangguk mengiyakan. Ibu silva pun menyuruhnya untuk kembali ke kelas.

Dengan langkah gontai dan wajah murung rahmi memasuki kelas.

“rahmi kamu dimarahin yah sama bu silva?” Tanya lulu melihat rahmi yang nampak tak semangat hidup, mati pun tak mau. *keterlaluan kau lulu*

Rahmi hanya mengangguk dan menatap pedih ke kedua temannya itu.

“ya ampun, kamu kan anak kesayanganya bu silva jadi kamu gak pernah dimarahi, maaf yah gara-gara kami kamu harus seperti ini.” ujar nden dan membelai rambut rahmi,

************************

So eun mengelilingi rumah namun tidak juga ia temukan kim bum. Padahal hari ini ia ingin berterima kasih pada kim bum karena semalam telah menyanyikan lagu untuknya, “ke mana yah si cecurut mesir itu?” batin so eun.

=+

So eun pun menyerah, ia pun mengambil kesimpulan bahwa kim bum memang tidak ada di rumah. Berulang kali ia menelpon ke handphonenya tapi yang ada hanya suara “telepon yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar area.” Ujar so eun menirukan operator hp.

Tak lama kemudian matanya tertuju pada sebuah kotak di meja depan, so eun pun mendekati kotak itu, dengan tatapan penasaran so eun memperhatikannya, ia pun menemukan secarik kertas di atas kotak tersebut. So eun membuka surat tersebut dan membacanya :

Akan ada sopir yang menjemputmu malam ini pukul 07, berdandanlah yang cantik aku akan menunggumu dengan sesuatu yang ingin kuberikan untukmu


So eun pun menutup kertas tersebut, dan tersenyum “mau apa yah dia?” ujarnya dengan wajah ceria. So eun pun membuka kotak tersebut didapatinya sebuah gaun cantik berwarna krem disertai sepasang sepatu yang cantik. “cantik sekali gaun dan sepatunya, ternyata dia mempunyai selera yang bagus juga.” ujar so eun.

Triple S di taman belakang sekolah ..

“teman-teman, aku ada pengumuman dulu nih, maaf kalau aku membuat keputusan sepihak tapi mungkin ini ada baiknya untuk kita bertiga,” ujar rahmi dengan mimik muka yang sedih

“ada apa? Kok kamu sepertinya sedih sih?” ujar lulu dan memegang tangan rahmi.

“iya mi, gerobak bakmi kamu dibawa satpol PP yah?” ujar nden yang mulai mengeluarkan virus 91L4 nya

“jjah …. Bukan, lebih parah dari itu kurasa.” ujar rahmi singkat

“ya udah, coba ceritakan secara rincinya.” ujar nden berusaha bijak

“betul betul betul …” ujar lulu

“teman-teman, setelah aku merenungin dan mencerna semuanya. Akhirnya aku mengambil kesimpulan bahwa mulai sekarang kita jalan masing-masing dulu berusaha focus pada kegiatan masing-masing.” ujar rahmi

“ou begitu yah, sebenarnya aku juga sempat berpikir seperti itu, karena tadi aku juga dimarahi oleh pelatih taekwondoku. Sebentar lagi ada pertandingan taekwondo dan aku harus serius berlatih.” ujar nden dengan nada sedih

“aduh aku paling gak suka nih kalau begini, tapi aku juga sebenarnya udah mau deadline buat pameran foto ntar, dan aku belum menemukan objek yang bagus untuk kufoto. Memang sih pameranku lebih lama dari perlombaan kalian, tapi aku belum satu pun menyerahkan foto pada ketua ekskul untuk disetujui. Aku juga sebenarnya tadi kena tegur,” ujar lulu

“Jeongmal? Jadi mungkin ada benarnya kalau kita sekarang mulai konsen dulu dengan kewajiban kita, sampai akhirnya nanti kita selesai dengan perlombaan kita.” ujar rahmi

“iya, kalau begitu aku setuju. Tapi ini hanya untuk sementara yah.” ujar nden

“huwaaaaaaaa …….. walaupun sementara rasanya gak mau pisah, huhuhuhu …. Tapi apa mau dikata …. Hiks hiks ….” ujar lulu yang sedih dan menangis.

Akhirnya mereka pun menangis massal di belakang sekolah sembari berpelukan meratapi nasib.

Sementara itu kim bum tengah sibuk mempersiapkan acara candle light dinnernya di taman yang ia sebut taman kunang-kunang. Karena tempatnya di tepi danau dan banyak sekali kunang-kunang ketika gelap mulai menyapa.


Setelah seharian ini so eun melukis, kini ia tampak lelah. So eun pun menatap sebentar hasil karyanya “kenapa aku melukis kim bum?” tanyanya yang keheranan karena ia baru sadar bahwa sedari tadi ia berkonsentrasi melukis kim bum jauh dari rencananya yang ingin melukis pemandangan di balik jendela kamarnya yaitu pantai. “ah ada apa denganku ini.” batin so eun sembari menepuk-nepuk kepalanya.

So eun pun turun ke dapur untuk mengambil air minum, ia pun melangkah ke ruang TV dan menyalakannya. Dicarinya channel-channel yang ia rasa menarik untuk dilihat mencoba menghilangkan penatnya. Sampai akhirnya ia berhenti pada satu channel yang menayangkan berita infotainment dan kebetulan sedang menyiarkan tentang dirinya dan juga kim bum.


So eun tersenyum-senyum sendiri melihatnya apalagi saat kim bum bernyanyi dan mengajaknya ke atas panggung kemudian mencium kening soeun, ia tampak berseri-seri melihatnya. Pembaca acara infotainment itu menyebutkan “akankah pasangan we got married ini membawa kisah cintanya kekehidupan nyata?”

So eun pun mulai teringat dengan janjinya bersama kim bum, ia pun bergegas untuk mandi. Setelah itu berdandan cantik memakai gaun dan sepatu yang diberikan oleh kim bum. Dan menunggu di luar sampai sopir yang akan menjemputnya datang.

Beberapa saat kemudian sopir yang dijanjikan kim bum pun datang lengkap dengan mobil limousin berwarna putih. Sopir itu membuka pintu mobil dan mempersilakan so eun untuk masuk. So eun pun memasuki mobil tersebut. Dan dengan pasrah mau dibawa ke mana saja oleh sopirnya.

Setelah beberapa lama kemudian akhirnya so eun pun tiba di taman kunang-kunang. Ia disambut oleh kim bum yang membukakan pintu mobilnya. Kim bum nampak sangat tampan malam itu, ia memakai jas coklat dengan kemeja putih serasi dengan gaun so eun ditambah tatanan rambutnya yang berbeda seperti biasanya membuatnya semakin enak dilihat.


So eun pun meraih tangan kim bum dan berjalan menuju meja yang telah kim bum persiapkan. Sedangkan mobil dan sopirnya pergi karena telah selesai melaksanakan tugasnya.

So eun terpesona melihat keadaan sekeliling. Ada lampu-lampu yang beterbangan terbuat dari kertas putih yang transparan sehingga terlihat bahwa cahaya lampunya berasal dari kunang-kunang. Dan di sekitar danau, juga di sepanjang jalan yang mereka lewati ditaburi berbagai macam bunga-bunga. Benar-benar suasana yang romantis.

Kim bum pun menarik kursi untuk so eun dan mempersilakannnya untuk duduk, so eun pun mengikutinya dan duduk manis. Begitu pula dengan kim bum ia pun duduk di kursinya berhadapan dengan so eun.


Lama di antara mereka tidak membuka suara, akhirnya kim bum memberanikan untuk memulai percakapan “kau cantik sekali, tidak salah aku memilih gaun itu.” ujar kim bum

“terima kasih.” jawab so eun dengan rona wajah yang memerah. “oh iya ada apa kau mengajakku kemari?” Tanya so eun

“karena ada sesuatu yang ingin aku ungkapkan, yang hanya antara kau dan aku yang tau, tanpa harus ada kamera atau apapun.” ujar kim bum

So eun pun semakin penasaran dengan kata-kata kim bum. Namun kemudian kim bum pamit pergi sebentar mengambil sesuatu , so eun pun mengiyakan.

Setelah kim bum pergi, terdengar bunyi handphone milik kim bum yang ia tinggalkan di meja. So eun tadinya membiarkannya namun handphone itu terus saja berdering. Akhirnya so eun pun memberanikan diri untuk mengangkatnya. Dilihatnya nama si penelpon “LEE SEUNG GI” so eun pun mengangkatnya.


“yo …..” belum sempat so eun mengucap sapa si penelepon sudah lebih dulu berceramah.

“hai bum, lama sekali kau mengangkat teleponnya. Aku hanya ingin memberitahu kalau aku jung hwa, onew, dan jin woon sudah menunggumu di bar, kami sudah mempersiapkan uang 10 juta won nya. Kami mengakui kalau kau menang taruhan untuk mendapatkan so eun, sekarang tinggal tugasmu untuk meninggalkannya dan membuatnya patah hati.” ujar seung gi yang dikiranya diangkat oleh kim bum

So eun terhenyak mendengar seung gi mengatakan hal tersebut, ia tidak menyangka bahwa kim bum melakukan taruhan dengan teman-temannya untuk mempermainkan hatinya. Tak terasa air matanya mengalir dan handphonenya pun terjatuh. So eun pun berlari tak tentu arah.

TO BE CONTINUED …

Wah wah... udah abis lagi.... wahhh kenapa tuh??? Ada apa dengan bumsso??

Mau tau kelanjutannya??? Tunggu We Got Married part 11 nanti... Coming Soon....

Jangan lupa komen ya.... kamsahamnida....

2 komentar:

anggiesen mengatakan...

klo blh tau kalian posting critanya berapa kali sekali siih??
seru jadi gak sabar nunggunya.
sebenernya siih ceritanya bgs..
tapi bisa agak kurangin dikit gak adegan trio s atau rahmi, nden dkk. hehehe...
maav ya...bukan nya gak suka sama adegan kalian cuma adegan rada bikin konsentrasi ke gagangu. p'!

Koran Couple Fanatic mengatakan...

tergantung... klo bisa ol d pc, bisa langsung dipost... itu juga klo di bumssoeulindo udah ada...

hhmmmmm g bisa, coz udah dibikin pe tamat ceritanya.... tp g semua part juga kali yg ada kita2nya.. hehehe

makasih udah visit n baca blog kami

Posting Komentar