Minggu, 22 Agustus 2010

We Got Married Part 11

Annyeong mates..chingu..eonnie..saeng..

Kembali lagi bertemu dengan FF gila aku, kak mi n Lulu

Langsung aja deh.. semoga kali ini puas…

Enjoy this….

Ide cerita : Lulu, Nden, Rahmi

Penulis : Lulu

Editing : Nden

Penyunting Akhir : Rahmi

Letih menyapaku pagi ini semenjak engkau memilih untuk melangkah pergi jiwa ini masih meminta untuk menunggumu disini sampai larut menjadi bagian dari titik nadir hidupku.

So eun berjalan tak tentu arah, ia terus saja menitikkan air mata. Sehingga make upnya luntur dan dandanannya pun berantakan membuat orang disekitarnya tidak mengenalinya lagi saking semrawutnya. Ia merasa sakit sekali dihatinya, sama seperti dulu saat ia dikhianati oleh seung ho, “mungkinkah aku patah hati karena aku telah jatuh cinta pada kimbum?”batin so eun.

Suasana malam seoul memang tengah lengang, ia pun mengambil handphone yang sedari tadi ia pegang. Ia pencet beberapa nomor asal dan akhirnya tersambung entah pada siapa.

Beberapa saat kemudian orang yang ditelepon so eun pun menjawab “hallo …”ujar seseorang disebrang sana

“yoboseyo …. Aku so eun seorang artis yang tengah patah hati ….”ujar so eun datar dan masih terus melanjutkan perjalanannya entah kemana. Ia hanya mengikuti langkah kakinya.

“hallo dengan siapa ini?”ujar seseorang tersebut

“aku benci kimbum, dia telah membuatku seperti ini. Mengapa dia harus melakukan semua ini. Aku benar – benar hancur dan tidak akan pernah mau lagi jatuh cinta.”ujar so eun

“maaf aku tidak mengerti dengan bahasamu. Apa kau orang Indonesia? Namaku putri kau siapa?”ujar seseorang tersebut yang ternyata bernama putri

“huwaaaaaaaaaa ….. aku benci kimbum ….benci …. Benci ….. aku tidak ingin lagi bertemu dengannya. Aku ingin sekali membunuhnya. Kenapa dia berbuat seperti itu padaku? Apa dari awal dia memang membenciku? Ternyata feelingku benar bahwa dia bukan orang yang baik.”ujar soeun yang terus menangis.

“huwaaaaa …… aku tidak tau apa yang kau katakan, tapi dari nada suaramu sepertinya kau menangis. Aku jadi ingin ikut menangis. Tapi bukan karena apa – apa tapi karena aku tidak mengerti dengan apa yang kau katakan,”ujar putri sembari menjedot – jedotkan kepalanya ke bantal.

“aku harus melupakan kimbum. Dari awal memang telah salah, aku seharusnya tidak menerima kontrak itu.terima kasih kau mau mendengarkan curhatku. Maaf aku mengganggumu. “ujar so eun dan menutup sambungan teleponnya. Ia pun menaiki bis dan entah ia akan kemana.

“stress ni orang, maunya apa lagi, ganggu malem – malem pake bahasa yang gak dimengerti lagi. Padahal aku udah pusing dengan masalah hidup yang semakin menekanku. Hiks …..”ujar putri yang terus saja menggerutu.


Kimbum pun kembali dengan membawa sebuah cincin ditangannya, tapi kimbum pun kaget ketika didapatinya so eun tak lagi duduk manis disana. Ia mulai mencari – cari so eun namun akhirnya ia menemukan handphonenya tengah tergeletak dibawah meja. Masih terdengar suara seung gi yang terus memanggilnya.

“yoboseyo …”ujar kimbum mencari tau siapa yang menelponnya.

“bum, kemana saja kau, apa kau mendengarkan ucapanku tadi?”Tanya seung gi


“apa?”Tanya kimbum yang tengah sibuk mencari so eun disekitar danau,

“aku bilang kami menunggumu dibar, uang taruhannya sudah kukumpulkan. Lalu aku bilang kami mengakui kalau kau menang taruhan untuk mendaptkan so eundan sekarang kau harus meninggalkannya.”jelas seung gi mengulang kata – katanya tadi

“apa? Jadi tadi kau mengatakan itu?”ujar kimbum dengan nada kaget

“ya. Memangnya kau tidak mendengarkanku?”ujar seung gi.

Kimbum mulai mengerti dengan keadaan ini, ia pun menutup handphonenya dan berlari – lari mencari so eun dengan mobilnya. Diperhatikannya sekeliling kota berusaha mencari sosok so eun. Namun sudah berjam – jam ia mencari tak juga ia temukan so eun. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke bar.

Di bar ..

“hai … akhirnya jagoan kita datang.”ujar jin woon yang melihat kimbum menghampiri meja mereka.

“ini uangmu. Cash 10 juta won.”ujar seung gi

“selamat yah kau memang pemenang sejati, kami selalu kalah taruhan denganmu.”ujar jung hwa


Kimbum menatap teman – temannya sinis. Ia pun meraih uang tersebut dan melemparkannya sehingga uang tersebut bertaburan disekitar mereka. “aku kembalikan uang kalian dan aku tarik perjanjian kita untuk bertaruh. Karena ada hal yang lebih penting yang kuinginkan dan kutaruhkan.”ujar kimbum dan melangkah pergi dengan marah.

“ada apa dengan anak itu?”ujar onew yang heran dengan kelakuan kimbum yang tak biasanya.

“aku tidak tau,”jawab jin woon, seung gi dan jung hwa berbarengan.

Di bis …



So eun terus saja menangis, ia tidak peduli kemana ia dibawa pergi oleh bis yang ditumpanginya. Tatapannya nanar dan kosong. Ia terus saja menangis di bis yang hanya dia dan seorang anak berumur sekitar 15 tahun yang duduk dibelakangnya.

Kemudian anak tersebut mendatanginya dan duduk disamping so eun. “ini untuk unnie.”ujar anak tersebut sembari memberikan sebuah sapu tangan berwarna merah muda pada so eun.

So eun menatap anak tersebut, hanya memandangnya. Akhirnya anak tersebut itu pun mengambil inisiatif untuk mengelap air mata so eun dengan sapu tangannya. “jangan menangis unnie, kau Nampak jelek kalau menangis,”ujar anak tersebut.

So eun merasa tersentuh dengan perlakuan anak itu, ia pun tersenyum dan membuka mulutnya “siapa namamu gadis manis?” Tanya so eun

“aku dilla, dari namwon. “ujar anak tersebut.

“dilla nama yang bagus. Sedang apa kau malam – malam seperti ini di bis?”Tanya so eun

“aku akan pulang kampung,”ujar dilla

“ahhh …. Memangnya kau sedang apa di seoul?”Tanya so eun lagi

“aku mengunjungi temanku, namanya gadies.”ujar dilla

“oh,,,”jawab so eun singkat

“bagaimana dengan unnie? Unnie mau pergi kemana?”ujar dilla

“aku tidak tau, biarkan kakiku yang membawaku pergi.”ujar so eun

“jadi unnie tanpa tujuan yah?”ujar dilla

“iya begitulah.”jawab so eun

“kalau begitu, bagaimana kalau unnie ikut saja denganku pulang kerumah. Memang rumah ku tidaklah besar tapi hangat karena ada kakek dan nenekku.”ujar dilla.

“bolehkah?”ujar so eun

“iya. Aku yakin nenek dan kakek juga akan senang kalau aku membawa unnie kerumah, lagipula aku yakin unnie orang yang baik.”ujar dilla polos

So eun hanya mengangguk tanda setuju dan tersenyum.

Sudah beberapa hari ini soeun menghilang tanpa kabar. Kimbum pun merasa bersalah atas semua yang terjadi, ini semua karena kesalahannya yang mau saja untuk menerima tantangan dari teman – temannya.

Para netizens pun kini sudah mengetahui bahwa so eun menghilang dan mulai berdatangan kekantor so eun, kerumah orang tua so eun bahkan ke rumahnya bersama kimbum.

Begitu pula dengan kimbum, kini ia membatalkan semua kontraknya untuk mencari so eun. Ia sudah mengelilingi kota seoul mencari dimana sekiranya so eun ada namun tak juga ia temukan petunjuk, orang tua so eun pun sudah sepenuhnya menyerahkan pada kimbum untuk mencari so eun.


Saat kimbum baru keluar dari rumahnya banyak wartawan yang mendatanginya “kimbum apakah benar terjadi sesuatu antara kalian sehingga soeun pergi ?”Tanya beberapa wartawan yang terus menuntutnya dengan berjubel pertanyaan.

Kimbum gerah dibuatnya, ia pun memaksa masuk kemobilnya membiarkan para wartawan itu penasaran dengan pertanyaannya.

“kemana kau soeun, aku sangat merindukanmu. Aku mohon maafkan aku .beri aku kesempatan untuk menjelaskannya.”ujar kimbum dalam hatinya sembari konsen mencari so eun.


Dirumah nden …

Nden tengah diam termenung di ruang tengah, padahal adiknya gadies tengah asyik menonton acara Music bank. Adiknya teriak-teriak seperti dipasar, nden malah diam manyun. “eonnie, kau itu kenapa???? Manyun terus dari tadi?”. Tanya adiknya sambil seenaknya duduk dipangkuan nden. “dogado…. Awas..awas.. sakit!!! Aku sedang sunuk juga”. Ucap nden dingin. “Ah.. mianhe eonnie, aku hanya bercanda, eonnie sedang ada masalah dengan kyu oppa?”. Tanya gadies, nden menggeleng. “Lalu kenapa?”. Tanya eomma dina sambil duduk dekat nden dan gadis. “Aku tanya juga tak menjawab eomma”. Sambung gadies. “Eomma… aku rindu dengan rahmi dan lulu.. sudah beberapa hari ini kami jarang bertemu.. bahkan bisa disebut tidak bertemu”. Ucap nden dengan wajah muramnya.”Pantas…beberapa hari ini kakak terlihat waras!”. Polos gadies. “Kau!!!!! Memangnya aku gila”. Ucap nden dengan mata menajam.

“Sudah..sudah… gadies hanya bercanda saja. Memangnya kenapa dengan kalian, ada masalah?”. Tanya eomma dina. “aniyo.. hanya saja kami sedang berkonsentrasi dengan urusan masing-masing, aku harus rajin latihan untuk kejuruan takwondo nasional, lulu mempersiapkan pameran fotonya, sementara rahmi sedang siibuk untuk olimpiade matematikanya”. Ucap nden. “Kalau untuk itu aku setuju”. Ucap gadies. “nah eomma setuju dengan gadies.. kalau untuk kebaikan tidak apa.. nanti setelah selesai semuanya kalian bisa bertemu lagi”. Ucap eomma dina bijak. “Untuk sekarang eonnie kan bisa main denganku..”. ucap gadies. “Ne..ne.. saenng”. Ucap nden sambil mencubit-cubit pipi gadies. “sakit…. Eonnie..Fighting!!!! kejuruan taekwodonya semoga berhasil”. Ucap gadies.


Dirumah lulu



Lulu terus memandangi gelang persahabatannya bersama nden dan rahmi yang selalu ia kenakan kemanapun ia pergi, sebuah gelang yang terbuat dari tali sederhana namun memiliki harga yang tinggi bagi lulu, nden dan rahmi.

Amma retno menatap anaknya dari balik pintu dengan tatapan heran. Sudah beberapa hari ini ia melihat anaknya menekuk wajahnya seperti itu. Amma retno pun berinisiatif untuk masuk kedalam kamar lulu dan duduk disampingnya.

“ada ada lu? Amma perhatikan dari kemarin kamu murung terus. Jangan seperti itu donk, ntar ayam sebelah mati loh.”ujar amma retno

“apa hubungannya sama ayam amma?”ujar lulu

“gk tau juga deh, yang amma lihat di iklah sih gitu, katanya kalau banyak ngelamun ayam tetangga mati,”ujar amma retno

“hmmm …. Kemakan iklan nih amma.”ujar lulu

“heheh …. Ya udah, sekarang coba kamu certain apa yang mengganggu fikiran kamu sehingga kamu murung seperti ini?”Tanya amma retno

“amma, aku sedih, akhir – akhir ini aku sulit sekali menghubungi nden dan rahmi, disekolah kami jarang bertegur sapa. Itu pun seperlunya. Klau aku menelepon mereka selalu tidak diangkat terkadang juga diangkat tapi katanya mereka sedang sibuk jadi mengobrolnya nanti saja. Aku sedih amma kenapa kami harus seperti ini?”ujar lulu sembari merebahkan dirinya dipangkuan ibunya.

“mungkin mereka memang sedang ingin konsentrasi dulu pada kegiatan mereka masing – masing. Ibu jg memperhatikan persahabatan kalian sangatlah erat, jadi ibu yakin suatu saat kalian akan kembali lagi seperti dulu.”ujar amma retno berusaha menghibur anaknya.

“ya amma, tapi aku kangen saat – saat kita bersama. Sekarang aku merasa canggung bila ingin bertanya pada mereka tentang soal yang tidak aku mengerti atau tentang apa saja. Aku sangat merindukan mereka amma.”ujar lulu

“bersabar yah sayang. Yakinlah bahwa mereka juga satu perasaan denganmu. Jadi kamu harus kuat,”ujar amma retno berusaha bijak sembari membelai rambut lulu.

“iya amma aku mengerti,”ujar lulu dan kemudian tertidur dipangkuan ibunya.

Dirumah rahmi



“rahmi… eomma tahu, kau sangat menyayangi nden dan lulu, tapi untuk kali ini keputusanmu benar sayang… bagaimanapun juga sebentar lagi kau akan segera mengikuti olimpiade fisika”. Ucap eomma intan menanggapi curhatan anak perempuanya itu. “Iya eomma, meskipun sedih jarang bertemu dengan kedua sahabatku yang meskipun konyol tapi bisa membuatku rindu seperti ini”. Ucap rahmi dengan wajah seperti semangka dibelah 10 itu. “Itulah sahabat, eomma mengerti dengan keadaan kalian sekarang, tapi setelah kalian menyelesaikan tugas masing-masing, kalian kan bisa kembali bermain bersama lagi.. membuat gaduh rumah orang, dan melakukan hal-hal unik lagi”. Ucap eomma intan. “Siapa yang suka membuat gaduh rumah orang eomma?”. Tanya rahmi dengan seribu kerutan dikeningnya. “Eomma direnz kemarin teleponan dengan eomma.. katanya kalau gak lihat yang buat gaduh itu anaknya bakalan langsung dihanyutkan di air terjun”. Ucap eomma intan. “wah..eomma dina BBB”. Ucap rahmi.


“Apa itu BBB?”. Tanya eomma intan. “benar-benar biadab… hehehe di gantung di tiang listrik 100km ini mah”. Ucap rahmi sambil membayangkanya kalau dia digantung dan ditimpukin dengan buah nenas dan durian. “andweeeeeeeeee”. Teriak rahmi. “Jangan dibayangkan… kau ini, anak pintar tapi.. ya sudahlah… belajar sana!”. Ucap eommma intan. Rahmi pun mengangguk sambil ngeloyor pergi ke dapur.

Dirumah dilla di namwon


Sudah beberapa hari ini so eun menginap dirumah dilla. Namun ia tidak pernah menceritakan kenapa ia kabur dari rumahnya, nenek han dan kakek juga dilla pun tidak pernah berani menanyakannya. Mereka hanya mempercayai bahwa so eun adalah orang yang baik jadi tidak akan berniat jahat pada mereka.

“nenek mau menonton TV yah?”ujar so eun bertanya pada nenek han yaitu neneknya dilla

“iya, jam 2 nanti aku mau menonton acara music.”ujar nenek han

“wah ini kan baru jam 12 masih lama nek,”ujar so eun

“unnie, TV dikampung ini hanya ini, dan parahnya kalau kita ingin melihat acara TV pukul 2 harus dinyalakan TVnya 2 jam sebelumnya. Karena nyalanya lambat sekali. Maklum TVnya sudah berumur.”tukas dilla pada so eun (mirip kayak tv dikamar mama saya *lulu)

“oh aku baru tau ada TV yang seperti itu.”ujar so eun

“iya, aneh kan?”gumam dilla

“sangat.”ujar so eun.

2 jam kemudian akhirnya TV nya nyala dengan sempurna walaupun satu jam yang lalu hanya ada suaranya kini sudah ditambah dengan gambarnya jadi mereka kini bisa menikmati TV dengan nyaman.

Nenek memindahkannya kesalah satu channel kesukaannya. Kebetulan saat itu sedang ada acara music bank, acara kesukaan nenek.

Setelah SNSD, CN BLUE, dan K.WILL tampil tibalah saatnya kimbum untuk tampil. So eun yang ikut melihatnya pun kaget karena ia melihat kimbum lagi walaupun hanya di TV.




“Aku nyanyikan lagu ini untuk seseorang, yang sangat aku rindukan kehadirannya. Kim so eun.”ujar kimbum. Ia pun mulai memetik gitar dan memulai nyanyinya.



I wanna scream until my voice is gone,

Hope you hear the contents of my heart,

Although I don’t know where you are

I wanna run fastly, hope I’ll find you

Although I don’t know

Where I have to chase after you

Cause you are harmony which always heaving in my head

Because of that I need you,

Cause you are part of my self

Because of that I need you

You are the last heart which I wanna stay

So, do you understand with my feeling now?

I love you, Really love you

I miss you, really miss you …

You’re the one …

please forgive me

you’re the one …

please come back to me

(makasih buat anis yang mau transelite kata – katanya . )

“unnie …. Nenek aku kekamar dulu yah mau ambil bukuku sekalian sambil buat PR,”ujar dilla yang menyadarkan soeun dari lamunannya yang menikmati lagu kimbum.



Tak terasa airmata pun terjatuh dipelupuk matanya. Soeun pamit untuk keluar. Ia tidak kuasa lagi menahan airmatanya. Hatinya berdebat, apakah benar apa yang diungkapkan kimbum dalam lagunya tapi kemarahannya belum sepenuhnya reda saat ini.

Kring …. Kring …. Dering telepon so eun terus saja berdering sedari tadi, bahkan dari kemarin, namun soeun tidak pernah mau untuk mengangkatnya. Sesekali memang ia matikan handphonenya kalau memang tidak untuk bermain game hp. Namun kebetulan so eun lupa mematikan hpnya kali ini.

Dilla yang penasaran dengan yang menelpon pun mengangkatnya.

“yoboseyo …”sapa dilla


“yoboseyo…. So eun akhirnya kau mengangkat teleponku. Kau ada dimana sekarang?”Tanya kimbum yang ternyata ia yang sedari tadi menelponnya,

“aku bukan unnie so eun, namaku dilla, sekarang unnie so eun dirumahku. Kau siapa?”Tanya dilla.

“aku kimbum. Dimana rumahmu?”Tanya kimbum

“oh rumahku di namwon.”ujar dilla

“tepatnya dimana, bisakah kau memberiku alamat dimana so eun berada?”Tanya kimbum

“ya tempatnya …… “dilla memberitahukan alamatnya pada kimbum.


Kimbum segera bergegas menuju tempat yang dilla berikan padanya. Ia sangat bersyukur akhirnya ia menemukan titik terang dimana so eun berada. Dan tentu saja sebelum itu dia meminta pada dilla agar tidak memberitahukan so eun tentang hal ini. Kimbum pun memberitahukan pada ji yeon dan orang tua so eun kalau ia telah mengetahui bahwa so eun ada dimana, namun ia meminta agar hanya ia saja yang menjemput so eun pulang karena gara – gara dialah so eun pergi.

Malam mulai menyapa namun kimbum belum juga sampai ditempat tujuannya. Kimbum mulai kebingungan dimana ia berada, ia pun turun untuk bertanya pada 2 orang yang sedang berada dipinggir jalan.



“maaf apakah anda tau alamat ini?”ujar kimbum seraya memberikan kertas alamat yang diberikan dilla

“wah ikke tak tau, memangnya kamu mau kemana sih?”ujar salah satu orang didepannya dengan gaya banci.

Kimbum pun terbelalak dan kaget ketika mengetahui kedua orang tersebut adalah banci. Kimbum hanya terpaku tak bisa berbuat apa – apa. Karena didunia ini yang paling ia takuti adalah banci.

“aduh ni brondong manis banget deh, akika mau dong jadi pacarnya.”ujar banci yang satu lagi.

“ih jangan, goyangan eke lebih bohay lagi, liat aja.”ujar banci yang satu lagi seraya memperagakan goyang patah – patah,


Dengan segenap kekuatan yang ada kimbum pun berusaha berlari sekencang yang ia bisa. Walau ia tak tau kemana arah. 2 banci itu pun terus mengejar kimbum. Kimbum lari ketakutan sembari berteriak – teriak “toloonggggggggg ………… daging saya tak enak….”teriak kimbum. Namun kemudian kimbum pun tersandung dan jatuh terperosok.


TO BE CONTINUED

0 komentar:

Posting Komentar