Senin, 28 Juni 2010

WE GOT MARRIED : PART 5

" rel="nofollow">


WE GOT MARRIED : PART 5


ide cerita : Lulu, Nden, Rahmi

Penulis : Lulu

Editing : Nden

Penyunting akhir : rahmi


Kutanyakan pada malam apa yang terjadi dengan hatiku? Mengapa resah dan gelisah ini hadir ketika bayangnya terlintas dalam imajiku. Malam pun menjawab bahwa aku jatuh cinta.

“ada apa ji yeon?”Tanya soeun pada ji yeon yang sedari tadi diam dan hanya memainkan sendok kopi dihadapannya. “ah tidak ada apa – apa soeun.”ujar ji yeon. “lalu kenapa kau memintaku kemari?”Tanya so eun kemudian. “ada sesuatu hal yang harus kulakukan so eun.”ujar ji yeon. Ia pun kemudian mengambil handphone dari tasnya dan mengetik sesuatu. “kemarilah aku sudah membawanya.”begitu tulisannya. “ji yeon kau sedang apa?”Tanya so eun yang memperhatikan gerak gerik ji yeon. “aku menghubungi seseorang yang ingin bertemu denganmu.”tukas ji yeon yang kemudian memasukkan kembali handphone miliknya tersebut. “siapa?”Tanya so eun penasaran. “nanti kau juga akan tau. Tapi so eun sebelumnya aku minta maaf kalau ini akan membuatmu marah, tapi kulakukan ini karena aku rasa ini baik untukmu. Aku mohon kau mengerti posisiku.”ujar ji yeon sembari memegang tangan so eun.


So eun semakin penasaran dengan pernyataan ji yeon. Ditatapnya ji yeon lekat “ji yeon kau kenapa?”Tanya soeun. “maaf so eun aku harus pergi. Tunggulah sebentar disini, orang itu sebentar lagi akan datang.”ujar ji yeon sembari meraih tasnya dan berlalu pergi tanpa menghiraukan panggilan soeun. “maafkan aku soeun.”batinnya sembari menahan air matanya.

Ditempat lain.

“hari ini kau mau kemana lulu?”Tanya ibu retno dia adalah ibunya lulu. “aku mau pergi bareng nden dan rahmi amma.”ujar lulu sambil mengedipkan matanya 100 x. “mau kemana?”Tanya amma retno lagi. “aku mau menguak kebenaran.”gumam lulu. “bahasamu seperti orang intelek saja. Memangnya kebenaran apa?”Tanya amma retno. “ada deh. Oh iya amma hari ini aku beserta nden dan rahmi akan camping, boleh kan amma?”bujuk lulu yang masih sibuk mengunyah sarapannya. “camping? Dimana?”Tanya amma retno. “mmmm ……. Disuatu tempat yang indah. Aku janji tidak akan lama amma. Boleh yah?”bujuk lulu lagi. “boleh asalkan kau tidak macam – macam saja.”ujar amma retno “ya, aku janji.”ujar lulu sambil membuat huruf V dari jari tengah dan telunjuknya.

“oh iya, amma dekat dengan mamanya nden yah?”Tanya lulu. “amma dierens maksudnya?”ujar amma retno memastikan. “iya benar, memangnya amma nya nden ada berapa gitu..”ucap lulu. “iya aku mengenalnya, dia kan salah satu model amma,”ujar amma retno “benarkah?”Tanya lulu kemudian. “ya, dierens adalah model yang terkenal dimasanya dan amma salah satu fotografernya.”tukas amma retno. “oh begitu, lalu kalau amma intan?”Tanya lulu lagi “dia mamanya rahmi kan ?”Tanya amma retno.“ya amma.”angguk lulu “ya aku mengenalnya, dia sahabatku saat sma dia komikus terkenal. Semua komik buatannya pasti laris manis. Dan amma salah satu penggemar komiknya.”tukas amma retno. “ya amma aku juga menyukainya.”ujar lulu lagi.


Sementara itu di tempat lain.


“amma… aku mau pergi camping yah sama lulu dan rahmi”. Ucap nden sambil mengoleskan selai ke rotinya. “kemping kemana sayang….. cuaca sedang tidak bagus”. Ucap amma dierenz sambil menatap manis putrinya yang manis itu. *wakakakakaka… ini asli di tending mates*. “kapan yuhyun mau kau ajak kemari.. amma begitu penasaran ingin bertemu dengan pria yang selalu mengisi hari2mu itu”. Ucap amma dierenz. “ ya… nanti aku akan mengajak dia kerumah untuk bertemu amma setelah dia ada waktu luang.. dia begitu sibuk”. Ucap nden.

Tak lama berselang ada yang mengetuk pintu. “annyeong….. ahjuma..nden”. sapa rahmi di ujung pintu. “rahmi… ayo kemari masuk”. Sambut amma dierenz. Dengan langkah 1000 rahmi berjalan menghampiri meja makan dan tersenyum simpul pada nden. “nih… aku sudah siapkan”, ucap nden sambil menyodorkan buku paket. “buku apa itu?”. Tanya amma dierenz. “buku fisika ahjuma.. nden katanya mau belajar.. tapi tak tahulah bagaimana nasibnya… bagaimana nden are you ready to master of physic?”. Tanya rahmi sambil memeluk bukunya. “tak tahulah.. tunggu kepalaku botak dulu baru aku menjadi master”. Ucap nden. “aku tunggu botakmu”. Ucap rahmi.

Back to restoran

Beberapa saat kemudian seseorang yang dimaksud ji yeon muncul dengan berpakaian rapi dan diiringi senyum khasnya yang menawan. “hai soeun” sapanya. So eun pun mendongakkan kepalanya kearah orang yang menyapanya. So eun kaget melihat orang yang dihadapannya “se….seung ho!!!”gumamnya. “hai so eun apa kabar?”ujar seung ho.


So eun masih menatap seung ho lekat, sudah lama ia tak bertemu dengan seung ho lagi setelah peristiwa lalu yang menyebabkannya mengurung diri dikamar dan tidak mau melakukan apa – apa. Sampai – sampai ia pun trauma dengan yang namanya cinta. “so eun …. Kau tak apa?” Tanya seung ho. “a….aku baik –baik saja.”gumam so eun berusaha menenangkan dirinya. “apa kau lama menungguku?”Tanya seung ho. “tidak juga. Kenapa kau meminta ji yeon untuk bertemu dengankku?”Tanya so eun. “karena selama ini aku berusaha menghubungimu tapi kau selalu menghindar.”tukas seung ho

“aku tidak menghindar, hanya saja aku sibuk kalau harus berurusan dengan hal yang tidak penting bagiku.”ujar so eun dengan pandangan sinis. “so eun apa kau masih marah padaku?”Tanya seung ho. “marah? Kenapa aku mesti marah padamu? Memangnya kenapa?”ujar soeun masih dengan nada sinisnya. “karena aku menduakanmu dan memanfaatkanmu dengan cara berpacaran denganmu.”tukas seung ho. “memangnya kita pernah berpacaran?”gumam so eun. “so eun……”gumam seung ho. “sudahlah kita sudah tidak ada urusan lagi bukan? Aku masih banyak pekerjaan.”ujar so eun dan meraih tasnya kemudian beranjak dari tempat duduknya. “so eun aku mencintaimu.”gumam seung ho

So eun terkejut mendengarnya, ia terdiam sejenak dari langkahnya dan menatap dalam seung ho. Seung ho pun beranjak dari tempat duduknya, ia memegang tangan so eun “so eun maaf bila kemarin aku telah menyia – nyiakanmu dan salah menafsirkan perasaanku. Kini aku sadar bahwa yang terbaik untukku hanyalah kamu. Aku mohon kembalilah padaku.”tukas seung ho dengan tatapan dalam pada mata so eun. So eun pun berusaha melepaskan pegangan seung ho “lepaskan aku!”ujarnya. soeun pun pergi meninggalkan seung ho yang sendirian. Seung ho hanya bisa menatap kepergian so eun dengan tatapan nanar.

Tak mereka ketahui ji yeon dibalik jendela restoran memperhatikan mereka dengan tangisan diwajahnya. Ia menahan sakit melihat seung ho yang memperjuangkan cintanya untuk sahabatnya bukan untuknya. Terlebih dia merasakan ketulusan seung ho pada so eun. Ingin rasanya ji yeon menghampiri seung ho sekedar untuk menenangkan hatinya yang pasti sedang sedih karena so eun tak mau mendengarkannya dan memilih meninggalkannya. Ji yeon memilih melangkah pergi meninggalkan seung ho yang masih terdiam disana dengan tatapan nanar. Ia melangkah gontai.

So eun memilih untuk mencari udara segar, ia mengendarai mobilnya melaju dijalanan tanpa tau arah tujuannya. Beberapa lama kemudian mobilnya terhenti disebuah butik ternama “MIRACLE” nama butik itu. Ia pun memarkirkan mobilnya dan turun dari mobilnya. Tak lama kemudian ia memasuki butik tersebut. “selamat pagi nona.”ujar seorang wanita paruh baya yang merupakan manajer dari butik milik ibunya tersebut. “hai ditza, apa kabar?”sapa so eun. “saya baik nona, bagaimana dengan nona?’tanya balik ditza. “aku baik, kau sudah dipromosikan jadi manager yah?”Tanya so eun. “ya nona, berkat anda saya bisa bekerja disini untuk mengembangkan bakatku.”ujar ditza. “itu karena kau punya bakat yang perlu dikembangkan ditza. Kau pasti bisa membantu ibuku untuk mengembangkan bisnisnya, apalagi karya – karyamu juga sangat elegan dan anggun.”puji so eun. “nona terlalu memujiku.”ujar ditza. “tidak juga memang itu yang sebenarnya bukan? Oh iya kau lihat ibuku?’tanya so eun. “itu dia nona.”ujar ditza yang menunjuk ke arah ibu so eun

“anakku…”teriak seorang wanita yang terlihat masih muda walau sudah berkepala 3 itu. Namanya uhm jung hwa, dia adalah ibu dari so eun. “amma…”teriak so eun kemudian ia memeluk ibunya tersebut. “ada apa so eun?’ujar amma uhm jung hwa. “amma aku sedang sedih.”ujar so eun dalam pelukan ibunya. “kemarilah ikut ibu, kita berbicara dibelakang.”ajak amma uhm jung hwa. “de….”gumam so eun dan mengangguk mengerti.

So eun dan ibunya pun berjalan menuju belakang, sebuah taman belakang yang dipenuhi dengan bunga – bunga indah dan bermacam – macam. So eun dan ibunya pun duduk disalah satu bangku. “ceritakanlah so eun.”ujar ibunya membuka pembicaraan. “amma aku galau.”ujar so eun . “galau? Maksudmu?”Tanya ibunya. “amma aku bingung dengan perasaanku.”gumam so eun. “memangnya kenapa dengan perasaanmu?”Tanya ibunya. “amma kau masih ingat dengan yang kubilang cinta pertama dan pacar pertamaku?”Tanya so eun. “tunggu sebentar, yoo…..yoo seung ho?”gumam amma. “ya amma,”ujar so eun membenarkan. “ada apa memangnya dengan dia?”Tanya ibunya. “tadi pagi dia menemuiku dan dia ingin kembali padaku. Jujur saja aku masih menyukainya tapi bila aku ingat kembali peristiwa itu, aku ….. aku …..”so eun menggantungkan kalimatnya.

“aku tau soeun kau pasti sangat bimbang, kau masih mencintainya tapi hatimu masih terluka dengan kejadian yang terjadi. Tapi saran amma coba lihatlah kedalam hatimu. Apa yang dia katakan karena hati takkan berbohong. Yang berbohong adalah diri kita sendiri yang tak mau menerima kenyataan sehingga mencari pembenaran.”tukas amma. “kata hati?”gumam so eun. “ya coba renungkanlah apa yang kau inginkan dan yang kata hatimu katakan. Itu semua berbeda, jika kau menginginkan sesuatu tapi kata hatimu berkata tidak maka percayalah pada hatimu karena ia yang akan menuntunmu.”tukas amma sembari membelai lembut anak tunggalnya tersebut. “tapi amma aku belum tau apa yang kuinginkan dan hatiku katakan.”ujar so eun . “renungkanlah kembali segala yang terjadi, lihat, dengar dan rasakanlah yang terjadi. Cobalah memandang sesuatu dari sisi lain yang lebih baik nak. Aku disini akan selalu mendukung anakku jika kau yakin itu yang terbaik untukmu nak.”tukas amma. “terima kasih amma, sekarang aku mengerti.”gumam so eun

Ji yeon duduk disalah satu bangku ditaman kota, ia terdiam mencoba menenangkan hatinya. Tak terasa air matanya terjatuh dipipinya. Ia usap air matanya. Kemudian ia buka tas nya dan ia keluarkan laptop kesayangannya. Ia nyalakan laptopnya dan mulai memainkan jari – jarinya dituts laptopnya.


Kutelah membuktikan kekuatan cintaku dengan menyembunyikannya. Bukan karena kutak ingin meraihmu, tapi karena kutau bukan aku yang kau inginkan.
Memang perih kusadari ini, namun pada hakikatnya cinta berarti rela melepaskan seseorang dari tangan kita, karena kita yakin bahwa dengan lepas dari kita, orang yang kita cintai itu justru akan menjadi lebih bahagia.
Inilah yang sekarang tengah kuperjuangkan

Dari seseorang yang selalu menyayangimu

Park Ji yeon”

Ia sudahi curhatnya dan ia tutup laptopnya diiringi senyum. Ji yeon berusaha tegar dan menerima keadaan. “ji yeon.”ucap seseorang dibelakangnya. Ji yeon berbalik dan alangkah kagetnya ketika yang didapatinya adalah seseorang yang diinginkannya” seung ho…..”gumamnya. “hai ji yeon, sedang apa kau disini?”Tanya seung ho. “ah tidak aku tidak sedang apa – apa “ ujar ji yeon yang buru – buru memasukkan laptopnya kembali kedalam tasnya. “kau sedang chatting yah?”Tanya seung ho. “ah…. Oh … iya aku sedang chatting tapi sudah selesai.”ujar ji yeon dengan senyum yang dipaksakan. “ji yeon aku sedih sekali.”curhat seung ho. “sedih? Kenapa? Oh ya bagaimana perbincanganmu dengan soeun?”Tanya ji yeon.


“itulah yang menjadi alasanku bersedih.”gumam seung ho sembari menunduk. “kau kenapa?”Tanya ji yeon lagi. “so eun tidak mau mendengarkanku, padahal aku sudah mengatakannya langsung padanya kalau aku menyukainya. Tapi sepertinya ia sudah tidak menyukaiku lagi.”ujar seung ho. “benarkah? Lalu ?”Tanya ji yeon lagi ia berusaha menutupi kalau ia tahu bagaimana kejadiannya. “lalu? Aku tidak tau, tapi perjuanganku tidaklah harus sampai disini bukan? Aku sangat mencintai so eun karena itu akan kuperjuangkan cintaku.”tukas seung ho yang mulai bersemangat. “oh….”gumam ji yeon yang kemudian terlihat murung kembali. “ji yeon hari sudah mulai malam, akan kuantar kau pulang.”ujar seung ho dan beranjak dari duduknya. “ah tidak usah, aku sudah besar, lagipula aku bisa pulang sendiri.”tolak ji yeon. “sudahlah ayo, hanya ini yang bisa aku lakukan karena kau sudah menolongku.”ujar seung ho sembari menarik tangan ji yeon dan masuk kemobilnya.

“yoboseyo ….”sapa soeun

“yoboseyo … soeun ini aku kimbum, kau ada dimana? Mengapa belum pulang?”ujar kimbum

“aku sedang dijalan pulang sekarang, memangnya ada apa?” Tanya so eun

“ah tidak apa – apa.”timpal kimbum dan mematikan handphonenya.

“ada apa dengan si gila itu?”gumam so eun. Ia pun memasukkan kembali handphonenya kedalam tas dan konsen menyetir.


Ditempat lain terdapat rombongan sirkus yang cantik, menggemaskan dan begitu heboh. “rahmi, apa kau serius akan camping disini?”Tanya nden sambil matanya melihat sekelilingnya. “iya, ini adalah tempat yang paling dekat dengan rumah so eun dan kimbum.”tukas rahmi yang tengah sibuk memasukkan alat mata – matanya kedalam tenda. “rahmi memangnya disini kita mau apa?”Tanya lulu. “tentu saja mengintai so eun dan kimbum” jawab rahmi. “oh……..kalau disini apa kita bisa melihat kimbum dan so eun?”Tanya lulu. “iya rahmi, aku rasa kita harus melakukan sesuatu supaya kita bisa lebih jelas melihat mereka.”tambah nden. “benar juga, sebentar aku fikirkan.”gumam rahmi

“kemana perempuan cerewet itu?”batin kimbum yang dari tadi melirik kejendela luar berharap so eun ada didepan. “ahhh…….bukankah tadi dia bilang sebentar lagi akan pulang.”tambah kimbum. beberapa menit kimbum keluar dan mondar mandir didepan rumahnya, ia menunggu so eun pulang. Kemudian terlihat mobil so eun dari kejauhan, kimbum yang melihatnya langsung masuk kedalam dan duduk manis sambil menonton tv. Tak lama kemudian so eun membuka pintu, ia masuk dan melihat kimbum tengah asyik ketawa – ketawa menonton tv. So eun memperhatikan acara yang ditonton kimbum, terlintas difikirannya “kenapa dia tertawa menonton berita bencana yah?”batin so eun.


“hei….kau kutinggal sehari tapi tingkat kegilaanmu sudah sampai distadium lanjut yah?”ujar so eun. “maksudmu?”Tanya kimbum. “apa kau gila menonton berita tentang bencana tapi reaksimu tertawa?”tukas so eun sembari menunjuk kearah tv. Kimbum gelagapan mendengar so eun berkata seperti itu “ahhh …..tidak aku hanya ingat sesuatu yang lucu.”kilah kimbum. “kau memang aneh bum.”gumam so eun dan melangkah menuju kamarnya. Kimbum memperhatikannya dan menjitak – jitak kepalanya sendiri “ada apa denganku yah?”batinnya.


Beberapa saat kemudian so eun turun dengan menggunakan pakaian rumah kaos dan celana pendek. Ia duduk disamping kimbum dan merebut remote tv dari tangan kimbum. “giliranku.”ujar so eun sembari menjulurkan lidahnya. “geez……… aku kan sedang menonton acara ini.”ujar kimbum berusaha merebut kembali remotenya. “weeekkkk….”gumam so eun yang masih mempertahankan remote ditvnya. So eun pun memindahkan channel tv nya “ah lihat itu acara kita.”ujar so eun sembari menunjuk kearah tv. Kimbum pun melihat kea rah tv dan benar acara we got married dengan talent mereka tengah tayang. “ah iya hari ini malamminggu kan?”ujar kimbum. “iya benar. Lihat itu yoo geun.”ujar so eun. “iya dia lucu sekali yah.”gumam kimbum. “kyaaa…..lihat kau lucu sekali hahahahhaha …….”gumam so eun yang tertawa melihat kimbum yang kerepotan menyuapi yoo geun.

Kemudian adegan saat yoo geun mau minum asi pun tayang. So eun dan kimbum diam mereka pura – pura tidak melihat, terlihat sekali kalau so eun malu begitu pula dengan kimbum. “ah itu iklan kembalikan lagi ke channel berita tadi.”ujar kimbum mengalihkan perhatian sembari merebut remote tvnya dari so eun. Sedangkan so eun hanya bisa pasrah dan mengiyakan.

“shuuutttttttt……jangan berisik. Kita sudah sampai dibelakang rumah mereka.”ujar rahmi kepada 2 rekannya yang tengah mengendap – endap kerumah so eun dan kimbum. “iya aku tau.”ujar nden. “betul betul betul….”tambah lulu lagi. “rahmi lihat itu mereka.”ujar nden. “iya kau tau aku juga liat.”ujar rahmi yang dengan hati – hati menata langkahnya. “hei ini tuas apa yah?”Tanya lulu sembari menunjuk sebuah tuas yang letaknya tepat diatas nden. “aku tidak tahu.”ujar rahmi. “coba aku lihat”ujar nden ia pun meraih tuas itu dan menariknya

Dan………………….

“kyaaaaaaaaaa……………….”teriak so eun yang kaget karena lampunya mati ia reflek memeluk kimbum yang berada disampingnya. Kimbum hanya bisa diam dan bingung mau melakukan apa. Tapi kemudian ia pun mengambil korek dari dalam sakunya ia nyalakan. Lampu korek menyala mulai terlihat jelas wajah kimbum dan so eun yang berdekatan dengan posisi so eun yang memeluk leher kimbum. So eun langsung melepaskan pelukannya dan tak sengaja tangannya mengenai korek tersebut sehingga korek itu terlempar dan padam. Tentu saja suasana menjadi gelap lagi. Reflek so eun melompat kearah kimbum dan memeluknya erat.“hei kau kenapa?”ujar kimbum. “aku takut.”gumam so eun yang bersembunyi didada kimbum. “ah kau….. lepaskan aku dulu, aku akan mencari penerangan.”ujar kimbum. “jangan tetap disini. Aku takut gelap. Aku mohon.”pinta so eun. Kimbum merasa so eun memang tidak bisa ia tinggalkan maka ia biarkan so eun memeluknya. Sampai akhirnya mereka tertidur pulas di sofa sambil memeluk satu sama lain.


To Be Continued




0 komentar:

Posting Komentar